Senin, 08 April 2013

Hipnoteaching dalam Proses Mengajar

Hipnosis

   Observasi dan need assesmen di lapangan, bahwa tugas guru dalam proses transformasi pengetahuan agama dan pengetahuan umum, dapat diketahui masalah yang dialami mereka berkenaan dengan kurangnya minat dan inters para murid di sekolah untuk mendengarkan pesan-pesan dari sang Guru. Para siswa sering mengalami kejenuhan bila mengikuti pelajaran sistem ceramah saja, bahkan tidak dapat dielakkan rasa kantuk karena bosan mengikuti ceramah. Teknologi Informatika atau IT suatu transformasi pengetahuan yang menarik minat mereka. Maka perlunya para Guru ataupun ahli dakwah menyajikan pesan-pesannya dengan teknik yang menarik, yaitu HIPNOSA.
Dalam bahasa Inggris, Hipnotis disebut sebagai hypnosis atau hypnotism. Istilah hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang doketer ternama di Inggris yang hidup antara tahun 1795-1860. Sebelum masa James Braid,hipnosis dikenal dengan nama Mesmerism atau Magnetism. Hipnosis berasal dari kata hypnos yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Namun perlu diketahui bahwa kondisi hipnotis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam kondisi hipnotis, meskipun tubuhnya beristirahat (sprt tidur), namun ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya. Banyak studi klinis dan eksperimental mencoba menentukan apa yang paling unik dari hipnotis dibanding dengan fenomena mental lainnya. Keunikan ini perlu dipahami untuk merusmuskan sebuah definisi hipnotis yang akurat. Namun, sampai sekarang definisi hipnotis  yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Semua orang setuju adanya sesuatu yang dinamakan hipnotis, tetapi berbeda pendapat mengenai apa itu hipnotis. Beberapa definisi hipnotis yang pernah diungkapnya yaitu (1). Hipnotis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang,  di mana seseorang yang di hipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta lebih mudah menerima sugesti.(2). Hipnotis adalah praktek mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa yang diperintahkan oleh ahli hipnotis.(3).Hipnotis adalah suatu kondisi pikiran yang terpusat sehingga tingkat sugestifibilitas ( daya terima saran ) meningkat sangat tinggi.(4). Hipnotis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari Beta menjadi Alpha/Theta.(5). Hipnotis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar (Setiawan Hadi, 2011).

    Definisi diatas benar, karena menandakan salah satu gejala dari beberapa kondisi hipnotis. Akan tetapi apa yang diungkapkan diatas belum mencerminkan keunikan hipnotis yang membedakan hipnotis dengan kondisi mental lainnya. Para pakar yang terkumpul dalam U.S.Department of Education, Human Service Division, membuat definisi "Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking" atau "Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti tertentu".
    Menurut Indra Majid (2009), bahwa disadari atau tidak kita mengalami hipnotis setiap hari. Ketika kita sangat fokus membaca novel/buku yang kita baca, sampai-sampai tidak mendengar ketika seseorang memanggil kita. Fenomena lain contoh hipnotis saat kita menonton film atau sinetron yang seru. Kita merasakan ketegangan, terharu, cemas, sedih, bahkan mungkin ada yang menangis mengikuti jalan cerita, padahal kita tahu yg kita saksikan hanyalah cerita. Kapanpun pikiran dan perasaan kita terpengaruh oleh apa yang kita lihat, dengar, atau rasakan, sebenarnya kita telah terhipnotis.
    Menurut pakar hipnosis Brakman Hill (2001) bahwa banyak sekali manfaat hipnotis. Karena terlalu banyak dan bervariasi, tak seorang pun yg bisa scr pasti menyebutkan apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari hipnotis. Hipnotis bisa berperan hampir disemua bidang kehidupan yang melibatkan pikiran manusia. Jenis-jenis hipnotis berikut ini dibedakan berdasarkan bidang aplikasinya yang paling populer dalam dunia hipnotis, seperti Hynotherapy, Medical Hypnosis, Comedi Hypnosis, Metapisycal Hypnosis, Marketing Hypnosis.
    Sedangkan menurut Andri Hakim (2011) Guru sudah saatnya mengajar menggunakan teknik Hipnosis, agar tumbuh kedekatan antara Guru dan siswa. Dengan teknik hipnosis meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar. Sementara Dr. Budiana, MM mengatakan Guru memiliki peran yang strategis dan penting di era globalisasi. Untuk itu guru harus mampu membawa anak didiknya menjadi manusia pembelajar. Lebih khusus ia menambahkan bahwa anak didik perlu memiliki kompetensi di era global ini. Inilah tugas yang perlu diemban oleh para guru. Namun pada kenyataan banyak masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa. Beberapa dicontohkan seperti banyak siswa stress menghadapi Ujian nasional, ada berita guru stress di Malang menganiaya siswa. Selain itu, banyak lagi contoh kegagalan dalam proses belajar mengajar di kelas, antara guru dan murid. Maka solusinya, perlu cara dahsyat dan efektif untuk membangun kedekatan antara guru dan siswa. Aneka teknik hipnosis ini bisa memperbaiki metode belajar-mengajar yang selama ini dirasakan gagal dan tak efektif. Seperti menciptakan suasana nyaman, murid menjadi tertarik dan turut dalam aktifitas belajar.
     Dalam bidang dakwah Abu Bakar Sahla (2007) kegiatan dakwah dan dzikir dengan teknik hipnosis dapat meningkatkan minat dan kekhusyukan para mad'u, sehingga pola-pola dakwah dan dzikir dengam hipnosis sangat efektif, seperti contoh dakwah para wali dengan lagu sholawatan dan syi'iran dapat menarik minat mad'u untuk melafadkan kalimah-kalimah toyibah dan memahami pesan-pesan da'i.

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum..... kang boleh saya tahu judul buku dari "Abu Bakar Sahla (2007)" ?

    BalasHapus