Anda naik ke tempat tidur, mematikan lampu dan menutup mata, kemudian menunggu tertidur. Sejam kemudian kamu masih juga menunggu. Akhirnya kamu tertidur, tapi pada pukul 00.00, ternyata, kamu tiba-tiba terbangun kembali.
Insomnia mempengaruhi banyak orang hampir setiap saat. Tidak heran, apabila pil obat tidur sekarang menjadi bisnis jutaan rupiah. Kendati demikian, banyak dari pil ini memiliki banyak efek samping, seperti, membuat kamu pusing keesokan harinya. Banyak orang hanya mampu tidur sedikit dan kehilangan efektivitas mereka sepanjang hari. Beberapa obat tertentu banyak menyebabkan masalah yang lebih parah. Kelompok barbirut dapat menekan tidur REM dengan kuat, sebuah hasil yang membawa kita pada kondisi keterjagaan, dan obat ini juga menekan tidur tahap 3 dan 4, tahap tidur mendalam. Usaha untuk mengatasi insomnia dengan suplemen melatonin membuahkan hasil yang beragam, dan keamanan penggunaan jangka panjangnya masih belum juga diketahui. Kebanyakan doketer memberikan resep obat tidur hanya untuk waktu singkat. Penelitian mengenai tidur menyarankan beberapa alternatif berikut :
- Pastikan kamu memang memiliki masalah tidur. Banyak orang mengira bahwa mereka tidak tidur dengan baik. Mereka melebih-lebihkan waktu yang mereka katakan mereka butuhkan Untuk tidur dan meremehkan jumlah jam tidur yang mereka dapat. Ketika mereka diamati dalam laboratorium, mereka biasanya tertidur dalam waktu kurang dari 30 menit dan biasanya hanya terjaga untuk waktu yang sangat pendek di malam hari ( Bonnet, 1990; Carskadon, Mitler & Dement, 1974 ). Tes yang benar-benar dapat mendiagnosis kekurangan tidur bukan dengan menghitung jumlah jam Anda tidur-seperti yang telah kita lihat, jumlah jam tidur tiap orang bervariasi-akan tetapi nilailah bagaimana perasaan kamu seharian. Apakah kamu tertidur tanpa sengaja ? Atau apakah kamu merasakan kantuk di Kelas atau dalam rapat ?